Primary tabs

MELAWAN HOAX DENGAN BACAAN BERMUTU

Kemajuan teknologi informasi sekarang ini banyak mempengaruhi pola pikir setiap orang. Informasi dapat dengan mudah diperoleh. Kemudahan dalam memperoleh informasi di dukung dengan tersedianya perangkat mobile dan jaringan internet di hampir seluruh area nusantara. Setiap orang dapat memperoleh informasi dengan mudah dengan telepon genggam. Berbagai informasi dapat dengan mudah diperoleh melalui media sosial. Hanya dari genggaman tangan, berita apapun dapat langsung dibagikan dan menjadi viral dengan cepat. Banyak orang memanfaatkan media sosial untuk berinovasi dan berkreasi. Tidak sedikit pula yang menggunakan media sosial untuk sekedar mengaktualisasikan diri, mendekatkan diri dengan keluarga di luar daerah, maupun untuk mencari penghasilan. Namun, seiring berkembangnya teknologi sering sekali media sosial dijadikan media untuk menyebar hoax atau berita yang belum pasti kebenarannya. Guna melawan tersebarnya hoax dan dengan mencerdaskan penggunanya, perlu dilakukan literasi agar tidak mudah percaya dan terprovokasi serta menimbulkan kegelisahan tersendiri di tengah masyarakat. Banyak waktu yang dapat digunakan untuk membaca bacaan bermutu agar jangan mudah percaya pada hoax. Masyarakat perlu diperkenalkan dengan budaya literasi agar tidak mudah percaya dan berhati-hati membaca dan menerima berita yang belum tahu kebenarannya. Dengan rajin membaca bacaan bermutu maka seseorang terbuka wawasannya, semakin terbuka akan hal-hal yang baru di masyarakat dan lebih bijak lagi dalam menyikapi hal-hal yang belum jelas sumbernya.

Membaca merupakan cara yang efektif untuk menangkal berita hoax baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya. Membaca kini bukan saja menambah wawasan tetapi membuat seseorang lebih kritis lagi akan hal-hal baru. Jika menerima berita, kita tidak semerta-merta menelan informasi tersebut namun harus memastikan terlebih dahulu apakah berita yang diterima benar atau tidak. Budaya membaca sangat perlu ditanamkan di masyarakat mulai dari lingkup yang terkecil yaitu keluarga. Orang tua berperan penting dalam usaha penanaman budaya membaca.  Peran orangtua penting dalam mengarahkan anak agar rajin membaca dan pandai mengendalikan diri untuk tidak gegabah menyebarkan berita apapun yang diterimanya serta mendampingi anak saat menggunakan media sosial. Perlu ditekankan pada anak bahwa membaca itu dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan merupakan hal yang menyenangkan. Orangtua dapat mengajari anak cara membaca yang kritis. Jadi bukan sekadar membaca teks, tapi tidak memahami seluruh isi bacaan.

Dengan membaca bacaan bermutu, kita tidak akan miskin informasi dan membuka cakrawala berpikir. Membaca juga dapat menjadi nutrisi untuk otak maupun hati. Banyak hal yang dapat kita terima dengan membaca tentunya dengan bacaan yang baik dan positif.

 

Sumber:

Lestari, Hasanah Eka. 2019. Lawan Hoax dengan Literasi Digital untuk Generasi Muda NTB. [Inernet]. Tersedia di: https://aptika.kominfo.go.id/2019/02/lawan-hoax-dengan-literasi-digital-untuk-generasi-muda-ntb/.

Purba, Djasarmen. 2017. MELAWAN HOAX, MEMBANGUN GERAKAN LITERASI. [Internet]. Tersedia di: http://www.dpd.go.id/artikel-545-melawan-hoax-membangun-gerakan-literasi.

Penulis: 
Uliarta Simanjuntak
Sumber: 
Pustakawan DKPUS Provinsi Kep. Bangka Belitung

Artikel

29/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
21/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
13/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
26/10/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
05/04/2019 | Runi Alcitra amalia
42,028 kali dilihat
05/12/2022 | Riyad, Pustakawan DKPUS Prov. Kep. Babel
21,028 kali dilihat
03/10/2019 | Runi Alcitra Amalia
15,751 kali dilihat
21/08/2019 | Fatmawati
11,341 kali dilihat

ArtikelPer Kategori