DKPUSBABEL, PANGKALPINANG – Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKPUS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Rakhmadi membuka Peer Learning Meeting (PLM) Provinsi Babel Tahun 2021 yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia secara virtual.
Kegiatan yang diikuti Dinas Perpustakaan dari 6 Kabupaten dan 45 Perpustakaan Desa di Babel Selasa (21/9/2021) itu, berkenaan dengan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Babel.
Rakhmadi dalam sambutannya mengatakan, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
Konsep inklusi sosial, lanjut dia, merupakan pembangunan berkesejahteraan yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama, bertujuan agar masyarakat stabil, aman dan adil dengan perpustakaan yang proaktif dan dapat membantu individu maupun masyarakat untuk mengembangkan keterampilan, kepercayaan diri serta meningkatkan jejaring sosial.
Melalui program ini, dijelaskan Rakhmadi, perpustakaan tidak hanya sekadar tempat meminjam dan membaca buku saja, tetapi dijadikan tempat berbagai kegiatan.
Kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, ditambahkan Kepala DKPUS Babel, adalah program nasional dilaksanakan oleh perpustakaan nasional RI yang mendapatkan dukungan dari Bappenas dan Kementerian Desa.
“Di Babel yang menerima manfaat dari program ini ada 6 kabupaten dan 45 desa yaitu 11 desa di Kabupaten Bangka, 10 desa di Kabupaten Belitung, 9 desa di Kabupaten Belitung Timur, 5 Desa di Kabupaten Bangka Tengah, 5 desa Bangka Selatan, dan 5 desa di Bangka Barat,” urai Kepala DKPUS.
Melalui program ini, Kepala DKPUS Babel Rakhmadi menyebutkan, diberikan bantuan non fisik berupa bimbingan teknis dan pelatihan kepada pengelola perpustakaan.
Sedangkan bantuan fisik berupa bantuan buku siap layan, bantuan computer dan aplikasinya serta beberapa kegiatan lainnya yang mendukung pelaksanaan program ini.
“Besar harapan kita semua melalui kegiatan PLM ini dapat memfasilitasi proses saling belajar dan berbagi pengalaman antar perpustakaan. Selain itu dapat memotivasi dan membangun kepercayaan diri peserta untuk terus melaksanakan rencana kerja transformasi perpustakaan di kabupaten maupun desa,” ungkap Rakhmadi.
Rakhmadi juga berharap output dari kegiatan ini mampu memperkuat proses mentoring dan monitoring perpustakaan kabupaten dan desa.
Sementara itu, Kepala Perpusnas RI diwakili Renus Siboro selaku Pustakan Utama Perpusnas RI dalam sambutan singkatnya berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini, Babel semakin jaya, dan masyarakatnya menjadi masyarakat berkualitas.
Sebelumnya, Runi Alcitra Amalia Master Trainer Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial mengatakan, kegiatan PLM ini merupakan evaluasi capaian hasil dari Perpustakaan Kabupaten/Kota dan Perpustakaan Desa.
Dalam PLM ini, diketahui sejauh mana kabupaten/kota dan desa merealisasikan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, seperti melaksanakan kegiatan peningkatan layanan, pelibatan masyarakat, dan publikasi media.
“Melalui PLM ini, masing-masing saling share keberhasilan atas pelaksanaan Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial. Diharapkan Perpustakaan yang belum punya kegiatan termotivasi untuk membuat dan melaksanakan kegiatan,” ujar Runi.
- 280 reads