DKPUSBABEL, PANGKALPINANG – Nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali harum dikancah nasional. Itu dikarenakan Babel menduduki peringkat dua secara nasional Indeks pembangunan literasi masyarakat tingkat nasional tahun 2020.
Informasi itu disampaikan Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Suhajar Diantoro saat mewakili Mendagri membuka Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2021 secara daring, yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI, Senin (22/3/2021).
“Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat tertinggi ada di Provinsi Kalimantan Selatan dengan angka 48,7 Provinsi Bangka Belitung peringkat kedua Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat dengan angka 28,83, peringkat tiga Provinsi Gorontalo dengan angka 28,18, Kalimantan Timur 20,78, DKI Jakarta 18,91,” papar Suhajar.
Dengan gambaran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat tersebut, agar ditingkatkan dan dikembangkan.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKPUS) Provinsi Babel, Asyraf Suryadin mengaku senang dengan adanya pemberian peringkat kedua bagi Babel terhadap Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat.
“Kalau berdasarkan data, tingkat literasi Babel secara nasional baik. Artinya, kemampuan membaca masyarakat di Babel ada kemajuan dari tahun ke tahun. Bukan bearti dengan ada di posisi kedua membuat kita terlena, tapi kita harus tetap meningkatkan terus agar minat baca masyarakat kita lebih baik lagi. Bahkan bila perlu yang pertama ke depannya,” ujar Asyraf.
Memang, kata dia, untuk jumlah penduduk Babel rendah dibanding jumlah penduduk di Provinsi lain, tapi bukan bearti Babel tidak berusaha ke tingkat yang lebih baik.
“Untuk meningkatkan literasi itu, terutama minat baca, kita sudah dan akan melakukan berbagai macam cara. Salah satunya kita (DKPUS-red) akan memaksimalkan pemanfaatan dua unit mobil Pusling ke desa-desa. Kemudian, kita juga akan masuk ke gang-gang pemukiman warga memberikan pelayanan pusling sepeda motor,” kata Asyraf.
Keberhasilan Babel di posisi kedua literasi masyarakat, itu juga ditopang oleh perpustakaan kabupaten/kota, perpustakaan sekolah, desa, dan kerjasama yang selama ini ditingkatkan, kemudian adanya kegiatan-kegiatan literasi baik yang dilaksanakan oleh Perpusnas, maupun Perpustakaan Provinsi.
“Mudah-mudahan tingkat literasi Babel ini bisa bertahan, karena di tahun 2020 hingga saat ini, juga kita sudah melaksanakan “pojok baca sekaput”. Ini merupakan inovasi dari Perpustakaan Provinsi yang kita tempatkan di kafe-kafe di pangkalpinang. Mudah-mudahan ini juga meningkatkan minat baca, sambil ngopi sambil baca,” harapnya.
Disamping itu, Asyraf menambahkan, DKPUS Babel saat ini, memiliki kendaraan dinas, yang akan dicuba dimodifikasi agar bisa membawa buku-buku bacaan masuk ke gang-gang pemukiman warga padat penduduk.
“Mudah-mudahan kita akan munculkan inovasi-inovasi lainnya yang dilakukan dengan melibatkan pihak luar seperti perbengkelan. Misalnya, mereka bisa melakukan aktivitas perbengkelan di Perpustakaan, sambil nunggu service, masyarakat bisa baca buku,” ungkap Asyraf.
Tak sekadar itu, DKPUS Babel juga, sambung Asyraf, saat ini telah memiliki perpustakaan online. Ini, salah satu upaya DKPUS Babel dalam meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat Babel.
- 292 reads