Literasi menjadi kata yang seksi periode ini. Di arena pendidikan, Gerakan Literasi Sekolah yang mengintroduksi penguasaan literasi numerasi, sains, teknologi informasi, finansial, budaya dan kewarganegaraan, oleh karenanya pengenalan konsep literasi juga memiliki momentumnya saat perkembangan teknologi dan eskalasi kehidupan sosial politik di masyarakat memiliki kerumitannya tersendiri. Pancasila sebagai ideologi bangsa, paradigma bangsa dan identitas Indonesia tak ketinggalan mendapatkan tantangan yang tidak mudah.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai masyarakat. Penguasaan enam literasi dasar yang ditetapkan oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat. Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Literasi budaya dan kewargaan menjadi salah satu unsur dari 6 literasi dasar yang harus dimiliki oleh pelajar. Literasi Budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa . Sedangkan Literasi Kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Keterampilan literasi ini menjadi hal yang penting untuk dikuasai di abad ke-21. Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial.
Contoh literasi budaya dan kewarganegaraan yang berada di lingkungan keluarga dan masyarakat:
- Melestarikan kebudayaan gotong royong dalam kerja bakti lingkungan desa
- Mengikuti kegiatan kesenian di lingkungan desa
- Mengadakan lomba kreasi tari dan kesenian lainnya dalam perayaan kemerdekaan RI atau kegiatan pendidikan
- Mengikuti acara bersih desa
- Melestarikan sikap saling tolong menolong sesama tetangga
- Gotong royong antar warga bila kegiatan pembangunan rumah maupun pemakaman warga yang meninggal
- Menggalakkan kegiatan membaca satu buku setiap hari di lingkungan sekolah
- Menjaga kebersihan sekolah
- Menerapkan budaya tidak mencontek pada saat ujian di sekolah
- Membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah
Tujuan dari kecakapan literasi budaya dan kewargaan adalah untuk menghadapi arus budaya global yang berpotensi menghilangkan budaya lokal mupun nasional, alat penghubung antar generasi, medium untuk memahami hak, kewajiban, peran, serta tanggungjawab dalam mendukung perubahan dan pembangunan negara Indonesia yang lebih baik, serta medium bahwa budaya Indonesia merupakan identitas sehingga tidak mudah hilang
Pentingnya Literasi Budaya dan Kewargaan, literasi budaya dan kewargaan sangat penting dalam menghadapi tantangan abad 21, yaitu :
- Kuatnya arus budaya global menghilangkan budaya-budaya lokal/nasional.
- Sebagai identitas bangsa.
- Sebagai alat untuk penghubung generasi terdahulu, sekarang, dan masa yang akan datang.
- Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara untuk mendukung perubahan dan pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Dengan demikian sangat penting bagi kita untuk mempertahankan budaya dan jati diri bangsa. Oleh karena itu, literasi sangat penting diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Literasi budaya dan kewarganegaraan tidak hanya sebagai penyelamat budaya nasional tetapi juga membangun identitas bangsa Indonesia di tengah masyarakat global. Pada akhirnya akan terbentuk bangsa yang dapat beradaptasi dengan infiltrasi budaya asing. Seperti budaya korea yang saat ini sangat popular di kalangan generasi mudah Indonesia.
- 373 reads