Pergeseran teknologi konvensional ke digital menciptakan media baru yang berbasis internet yang berjejaring global. Saat ini kita dapat berkomunikasi secara interaktif baik melalui smartphone, tablet maupun laptop. Semua video,audio, dokumen dan lain lain dapat kita lihat dengan cepat,serta menyebarkan nya kembali seketika itu juga. Kesadaran akan dampak dari media harus terpupuk sejak dini, sehingga kita dapat memilah-milah informasi atau pesan yang layak dibaca dan di sebar luaskan. Di era modern sekarang, arus informasi semakin cepat dan hampir tidak terkendali. Jaringan internet semakin luas serta biaya yang semakin kompetitif membuat dapat di jangkau berbagi lapisan masyarakat.
Majunya perkembangan media dan teknologi yang sangat pesat termasuk literasi media kemudian memberi pengaruh yang besar dan mendominasi seluruh sektor kehidupan global tidak terkecuali Indonesia. Berbagai media yang mulai muncul kemudian mampu membangun interaksi sosial dan terjadinya perubahan sosial.. Efek media massa akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi bisa positif maupun negatif. Pada masa kini banyak sekali beredar informasi yang sebelumnya tidak pernah kita lihat. Kita dapat dengan mudah mengakses informasi yang tabu maupun yang penuh dengan kekerasan.
Berkembangnya literasi media seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian melahirkan tantangan yang menuntut manusia memiliki kemampuan literasi lain, di luar melek huruf. Perkembangan ini kemudian membuat definisi dan makna literasi akan terus berubah seiring perkembangan zaman.
Literasi media merupakan kemampuan dan keterampilan yag sangat penting dan relevan dengan kebutuhan era kekinian. Menjadi individu yang terliterasi membutuhkan informasi dan keahlian. Informasi merupakan bahan baku untuk membentuk struktur pengetahuan sedangkan keahlian adalah perangkat untuk memanfaatkan dan mengolah informasi.
Sementara itu Lawrence Lessig memandang literasi media sebagai kemampuan individu dalam aktivitas nyata, ketika berhubungan dengan media. Ia mengemukakan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksikan pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan hal tersebut bertujuan agar konsumen media menjadi melek media. . Sedangkan Literasi media menurut Aspen Media Literacy Leadership Institute adalah kemampuan untuk mengakses, meneliti, mengevaluasi, dan menciptakan media di dalam bermacam wujud yang berlian dengan kemampuan tiap-tiap individu dalam beragam tahapan aktivitas literasi media.
Literasi media pada dasarnya merupakan kemampuan untuk memahami dan menganalisis serta mendekonstruksi pencitraan media. Di zaman sekarang ini tampaknya media menjadi suatu hal yang sangat banyak dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Berita yang ada pada media dan dikonsumsi oleh publik. Jadi media dianggap sebagai sumber informasi dan sumber data serta sumber kebenaran bagi banyak orang.
Tak hanya melek pada media massa, masyarakat juga diharapkan melek dengan adanya pesan di berbagai media massa dalam konteks komunikasi massa. Literasi media juga dapat diartikan sebagai pemahaman sumber, teknologi komunikasi, kode yang digunakan, pesan yang dihasilkan, seleksi, interpretasi, dan dampak dari pesan tersebut. contoh literasi media, antara lain mencari sumber informasi yang bersifat ilmu pada website yang terpercaya, mencari berita untuk diri sendiri dan relasi yang paling valid.
Perkembangan literasi media misalnya, saat ini tak hanya tentang literasi media teks saja tetapi juga sudah diperluas maknanya mencakup perkembangan literasi media dalam bentuk visual, audio visual dan dimensi-dimensi komputerisasi, sehingga dalam sebuah teks tersebut memunculkan berbagai unsur kognitif, afektif, dan intuitif. Di dalam literasi media, ada pembingkaian pesan melalui teks, gambar, dan suara yang menjadi beberapa aktivitas media untuk memengaruhi pikiran dan perasaan masyarakat sebagai pembaca. Sehingga akhirnya, literasi media tidak hanya sekadar memberikan informasi dan hiburan semata, tetapi juga mengajak khalayak umum untuk melakukan perubahan perilaku.
Korporasi media industri memiliki posisi yg penting ketika tumbuh bersama masyarakat. Menyebarkan gagasan, ideologi dan berbagai pengetahuan baik-buruk. Industri media dapat memanipulasi kesadaran dan pikiran masyarakat. Pencapaian tujuan oleh beberapa pihak tentu tidak selamanya berdampak positif bagi orang lain. Beberapa hal memberikan dampak negatif untuk masyarakat luas. Setiap informasi yang ada pada media seringkali disebarkan tanpa adanya bukti valid dan tidak sesuai fakta. Terlebih lagi informasi yang bersifat negatif tentu akan menjadi santapan empuk untuk disebarkan ke masyarakat luas. Hingga masyarakat saat ini tidak dapat lagi membedakan berita yang benar dan berita yang tidak benar. Karena itu diperlukanlah suatu literasi media untuk mengulik informasi yang ada dan beredar di kalangan masyarakat. .
Media kini seolah memiliki kekuasaan dan sangat berpengaruh pada segala aspek kehidupan masyarakat. Media ini bahkan kini menjadi suatu alat bagi berbagai pihak yang ingin mencapai tujuan atau kepentingan pribadi dan golongannya. Salah satu cara untuk menangkalnya adalah dengan memberikan edukasi literasi media kepada anak-anak. Sehingga generasi muda bisa lebih bijaksana dalam menangkap pesan yang diterima dari suatu media, dan bukan sebatas membaca atau menonton kemudian mempercayai dan menyebarkannya.
- 102 reads