Sistem otomasi perpustakaan atau yang dikenal dengan istilah Integrated Library System (ILS), adalah sebuah sistem terkomputerisasi di perpustakaan yang fungsinya ialah untuk memudahkan kegiatan mengelola perpustakaan.
Kata automasi diambil dari bahasa Yunani “automose” yang bermakna sesuatu yang memiliki kekuatan spontan atau gerak diri, atau dapat dikatakan juga bergerak sendiri secara otomatis (Yuswardi et al., 2022).
Sedangkan menurut Salim otomasi perpustakaan adalah suatu sistem atau metode yang menggunakan peralatan untuk menggantikan tenaga manusia dalam pekerjaan rutin ( Salim 1991: 1067).
Jika dikaitkan dengan perpustakaan, otomasi bukan berarti melakukan digitalisasi buku tercetak kedalam sebuah aplikasi, melainkan melakukan tata kelola buku yang ada di perpustakaan ke dalam sebuah aplikasi dimana tujuannya yaitu akan mempermudah pekerjaan pustakawan dalam memanajemen perpustakaan.
Untuk melakukan otomasi perpustakaan, khususnya perpustakaan sekolah terdapat tantangan tersendiri baik dari petugas perpustakaannya, pemegang kebijakan disekolah maupun dari segi anggaran perpustakaan tersebut.
Saat ini masih banyak petugas perpustakaan yang bukan berasal dari ilmu perpustakaan hal ini terlihat di banyak perpustakaan sekolah dimana kepala perpustakaan masih dijabat oleh guru.
Guru yang kekurangan jam mengajar biasanya mendapatkan tugas tambahan menjadi kepala perpustakaan dan petugas perpustakaan ini adalah fakta yang terjadi saat ini. Mereka merangkap menjadi petugas perpustakaan sebenarnya tidak menjadi masalah yang berarti asalkan dapat bergerak bersama dan memiliki cita cita membangun perpustakaan.
Perpustakaan saat ini harus berkembang walaupun kepala perpustakaan bukan berlatar belakang ilmu perpustakaan tapi jika kepala perpustakaan mau belajar maka perpustakaannya dapat berkembang dengan baik.
Hal ini dapat dilihat banyaknya perpustakaan sekolah yang sudah terakreditasi walaupun kepala perpustakaannya adalah guru. Akreditasi perpustakaan juga tidak lepas dari peran komunikasi kepala perpustakaan dengan pemegang kebijakan di sekolah tersebut.
Perpustakaan sekolah akan lahir dan berkembang jika semua pihak bekerjasama dalam membangunnya. Perkembangan perpustakaan yang saat ini kita ketahui banyak menerapankan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan.
Dahulu perpustakaan masih berkutat pada buku dimana proses mencatat peminjaman buku masih manual dan sangat beresiko untuk buku kembalinya sangat sedikit, dikarenakan daftar pemustaka yang pinjam tidak dapat di telusuri dengan baik dan dengan penerapan aplikasi teknologi pada perpustakaan maka hal tersebut dapat diminimalisir.
Aplikasi perpustakaan menjadi penting saat ini. Banyak aplikasi perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan baik aplikasi open source (gratis) maupun yang berbayar semua tergantung kebutuhan dari perpustakaannya. Untuk saat ini banyak aplikasi perpustakaan yang sudah baik dan bagus digunakan diperpustakaan.
Adanya aplikasi perpustakaan membuat tata kelola perpustakan menjadi lebih rapi dikarenakan seluruh data dapat diinput ke dalam aplikasi perpustakaan tersebut sehingga dapat di temu kembalikan dengan baik di rak. Otomasi perpustakaan menjadi sangat dibutuhkan, karena memudahkan petugas perpustakaan dalam melakukan transaksi dan pelayanan bagi pemustaka.
Untuk melakukan otomasi perpustakaan petugas perpustakaan harus menguasai teknologinya sampai dengan infrastruktur yang mendukung teknologi otomasi tersebut. Agar dapat menguasai petugas perpustakaan harus berperan aktif dalam bertanya di komunitas maupun harus membaca panduan yang ada pada aplikasi yang digunakan.
Aplikasi otomasi perpustakaan yang sering digunakan dan sudah memiliki banyak komunitas yaitu slims dan inlislite. Perpustakaan hanya menyediakan dua bahkan hanya satu komputer PC saja sudah dapat melakukan otomasi perpustakaannya, karena kedua aplikasi ini sangat mudah dilakukan instalasi di komputer.
Aplikasi ini juga sangat cepat berkembang menyesuaikan kondisi pada perpustakaan di Indonesia. Harapan kedepannya dengan adanya aplikasi otomasi perpustakaan pekerjaan semakin mudah sehingga petugas perpustakaan dapat memberikan pelayanan dengan maksimal. Sehingga Perpustakaan sekolah dapat berkembang dan maju bersama mencerdaskan literasi di Indonesia.
- 210 reads