Primary tabs

Peningkatakan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program TPBIS di Perpustakaan Depati Bahrin Desa Kimak

Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Pasal 3 (tiga) perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Pasal 4, perpustakaan juga bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berdasarkan peraturan perundangan, masyarakat mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan, baik masyarakat yang berkebutuhan khusus maupun keterbatasan fisik, baik yang di daerah terpencil maupun daerah terisolasi.

Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, sehingga perpustakaan harus bisa bersaing dan memanfaatkan perkembangan tersebut. Agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh pengguna atau pemustaka maka perpustakaan harus bisa bertransformasi.

Melalui program transformasi, perpustakaan berusaha untuk meningkatkan peran perpustakaan serta kualitas masyarakat sehingga kemampuan literasi semakin berkembang pada akhirnya dapat meningkatkan kreativitas dan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu contoh Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial atau disingkat TPBIS dari Perpustakaan Nasional Perpustakaan pada tahun 2019 adalah Perpustakaan Depati Bahrin Desa Kimak Kabupaten Bangka.

Dengan adanya program ini Perpustakaan Desa Kimak melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Program TPBIS melakukan 3 strategi program transformasi yaitu: 1) Melalui koleksi bahan pustaka, komputer dan internet pelayanan informasi bisa ditingkatkan; 2) Menyediakan fasilitas kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat; 3) Membutuhkan dukungan dan dorongan dari advokasi dan kemitraan agar program tetap berlanjut dan berkembang.

TPBIS merupakan kegiatan pelayanan perpustakaan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian hidup masyarakat. Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial atau disingkat PBIS merupakan perpustakaan yang menyediakan fasilitas kegiatan masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dengan melihat berbagai macam budaya, keinginan untuk menerima perubahan serta berusaha untuk memperjuangkan budaya dan melindungi yang menjadi haknya masyarakat.

Perpustakaan Nasional melalui pengembangan PBIS melakukan pendekatan dengan 3 perspektif, yaitu: 1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memanfaatkan perpustakaan; 2) Untuk pembangunan masyarakat perlu ditingkatkan sinergitas antarperan perpustakaan baik di daerah, pusat maupun kementerian/ lembaga; 3) Meningkatkan sumber daya manusia, anggaran, koleksi dan sarana prasarana perpustakaan.

Sejarah Singkat Perpustakaan Depati Bahrin

Perpustakaan Desa Kimak berdiri pada tahun 2012 dimasa jabatan Kepala Desa yaitu Bapak Kuslan Nasir. Pada saat itu Perpustakaan Desa Kimak mendapatkan tawaran dari Badan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mendapatkan bantuan bahan pustaka sejumlah 500 judul, 1.000 eksemplar dan 2 (dua) unit rak buku. Pada tahun 2012 Perpustakaan Desa Kimak belum mempunyai gedung khusus untuk perpustakaan.

Kepala Desa Kimak mengambil kebijakan dengan menempatkan perpustakaan desa di Kantor Desa Kimak. SK Pendirian Perpustakaan dikeluarkan oleh Kepala Desa Kimak yang bernama Bapak Mustofa dengan No. 12/KPTS-KD/2005/2014. Perpustakaan Desa Kimak diberi nama “Perpustakaan Depati Bahrin”.

Tahun 2014 Perpustakaan Depati Bahrin kurang aktif dan mulai aktif pada bulan Juli tahun 2018. Kemudian pengelola perpustakaan mulai mengajukan gedung perpustakaan, pengadaan koleksi, sarana, prasarana, dan sebagainya yang berfungsi untuk menunjang perlengkapan perpustakaan.

Adapun visi dari Perpustakaan Depati Bahrin “Terwujudnya Perpustakaan Desa sebagai Pusat Layanan Informasi, Rekreasi, dan Tempat Masyarakat Sepanjang Hayat (Long Life Education)”.

Sedangkan misi dari Perpustakaan Depati Bahrin,  yaitu: 1) Meningkatkan kesadaran masyarakat desa terhadap pentingnya transformasi informasi, pengetahuan, dan pengalaman melalui pustaka; 2) Menumbuhkan minat baca masyarakat dari usia dini; 3) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemberdayaan perpustakaan desa; 4) Menjadikan perpustakaan yang nyaman.

Kegiatan Transformasi Perpustakaan Depati Bahrin

Tahun 2019 ada 6 perpustakaan desa di Kabupaten Bangka yang mendapatkan bantuan dari Perpustakaan Nasional melalui Program TPBIS. Salah satu perpustakaan desa yang mendapatkan bantuan tersebut adalah Perpustakaan Depati Bahrin Desa Kimak.

Bantuan yang diterima terdiri dari: 1 buah TV, 1 buah server, 1 buah printer, 3  buah komputer, 2  buah rak buku, serta 500 judul 1.000 eksemplar buku.

Perpustakaan Depati Bahrin melakukan berbagai kegiatan pelibatan masyarakat, antara lain: 1) Memfasilitasi masyarakat dalam mendaftarkan OSS (Online Single Submission) izin usaha; 2) Memfasilitasi Kegiatan Sosialisasi kerjasama Kredit Usaha Rakyat (KUR) Jahe Merah oleh Perpustakaan Depati Bahrin dan Pihak Bank BRI; 3) Sosialisasi Mengenai Bank Sampah; 4) Pelatihan pembuatan dawet; 5) Pelatihan pembuatan minuman herbal (kunyit, jahe, dll); 6) Pelatihan pembuatan baglog jamur tiram.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan di Perpustakaan Depati Bahrin dan di gedung Aula Desa Kimak Kabupaten Bangka. Kegiatan itu dilakukan oleh Perpustakaan Depati Bahrin bekerja sama dengan pihak ke 3, seperti sosialisasi kerjasama Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Perpustakaan Depati Bahrin mengundang Pihak Bank BRI untuk mensosialisasikan bagaimana cara dan syarat untuk mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI. Sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh Perpustakaan Depati Bahrin sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Masyarakat mendapatkan ilmu pengetahuan dan ada yang membuka usaha untuk menambah penghasilan keluarga dari kegiatan tersebut. Sebagai contoh setelah mengikuti pelatihan pembuatan serbuk minuman herbal Ibu Syafiq bersama teman-temannya yang bernama kelompok Toga Berkah sekarang sudah memproduksi serbuk minuman herbal berupa jahe merah, kunyit dan lainnya serta sudah diperjualkan ke daerah Bangka Belitung dan dikirim keluar pulau salah satunya Pulau Kalimantan.

Serbuk minuman herbal tersebut tidak bertahan lama, paling lama hanya bertahan selama 1 tahun, karena dibuat tanpa pengawet makanan. Ada beberapa testimoni dari masyarakat yang sudah merasakan dampak/ impact dari Pelaksanaan Program TPBIS, yaitu: Pertama, Kiki Mustofa: setelah mengikuti sosialisasi kewirausahaan yang dilaksanakan, sekarang sudah mempunyai usaha ternak ikan tawar dan membuka pencucian motor. 

Kedua, Sobri Sondapa: setelah mengikuti sosialisasi kewirausahaan, sosialisasi marketing dan pelatihan pembuatan baglog jamur tiram online yang dilaksanakan, membuka wawasan untuk membuka usaha. Sekarang sudah mempunyai usaha budidaya jamur tiram turki.

Ketiga, Kelompok Toga Berkah: setelah mengikuti pelatihan pembuatan minuman herbal berupa jahe, kunyit, dll. Sekarang kelompok Toga Berkah sudah memproduksi minuman herbal dan sudah di perjualkan.

Kesimpulan

Tahun 2021 Perpustakaan Depati Bahrin Desa Kimak mendapatkan juara 2 (dua) Lomba Perpustakaan Desa/ Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di tahun yang sama Perpustakaan Depati Bahrin Desa Kimak mendapatkan atau masuk nomimasi perpustakaan terbaik di Indonesia dalam salah satu kategori Perpustakaan Desa/ Kelurahan Terbaik dalam Implementasi Program TPBIS.

Kegiatan yang melibatkan masyarakat yang dilakukan oleh Perpustakaan Depati Bahrin sangat bermanfaat. Setelah mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh Perpustakaan Depati Bahrin warga Desa Kimak ada yang membuka usaha, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.

Perpustakaan sekarang bukan hanya sebagai tempat peminjaman dan penyimpanan koleksi. Tetapi perpustakaan harus menjadi tempat atau sarana pemberdayaan serta pembelajaran sepanjang hayat. Melalui Program TPBIS, perpustakaan berusaha untuk meningkatkan peran perpustakaan serta kemampuan literasi masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Perpustakaan dulu hanya berfungsi sebagai tempat membaca, diskusi, dan menulis sekarang berubah dan beralih fungsi sebagai tempat pembelajaran. Dengan adanya penyelenggaraan berbagai kegiatan di perpustakaan maka perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan.

Saran

Dari ulasan di atas, penulis memberikan beberapa saran berkenaan dengan Program TPBIS ini, yaitu: Pertama, meningkatkan kegiatan pelibatan masyarakat dengan cara mengidentifikasi permasalahan yang timbul di masyarakat dan mengetahui potensi lokal yang ada di Desa Kimak, sehingga kegiatan pelibatan masyarakat yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat Desa Kimak.

Kedua, diharapkan di tahun yang akan datang kepala desa dapat menambah anggaran untuk pengembangan perpustakaan melalui dana desa.

Ketiga, sebaiknya perlu mendapatkan dukungan dan kemitraan dari berbagai stakeholder baik pemerintah maupun swasta, karena perpustakaan tidak bisa bergerak sendiri. Perpustakaan perlu dukungan untuk pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

Hartinah, Sri. (2013). Metode Penelitian Perpustakaan. Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka.

Zed, Mestika. (2008). Metode Penelitian Kepustakawanan. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Sturges, Paul. (2004). Understanding cultures, and IFLA’s Freedom of Access to Information and Freedom of Expression (FAIFE) core activity.

 

 

Penulis: 
Emariskika, Pustakawan DKPUS Prov. Kep. Babel
Sumber: 
DKPUS Babel

Artikel

29/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
21/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
13/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
26/10/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
05/04/2019 | Runi Alcitra amalia
54,784 kali dilihat
05/12/2022 | Riyad, Pustakawan DKPUS Prov. Kep. Babel
28,543 kali dilihat
03/10/2019 | Runi Alcitra Amalia
19,723 kali dilihat

ArtikelPer Kategori