Primary tabs

Pustakawan di Era Perkembangan Teknologi Informasi

 

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membuat masyarakat mengalami banyak perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup harus menyesuaikan dengan kondisi yang sekarang terjadi, yaitu kebiasaan baru (new normal). Kebiasaan baru inilah yang membuat perubahan kebutuhan teknologi informasi.

Teknologi informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan baik itu dalam melakukan pekerjaan, belanja, belajar mengajar dan kegiatan yang berhubungan dengan literasi informasi. Keberadaan teknologi informasi tersebut memungkinkan terjadinya pergolakan sosial dan ekonomi yang besar, apalagi di masa pandemik saat ini.

Peningkatan penggunaan teknologi pintar dalam pengembangan sosial memiliki konsekuensi langsung bagi manusia sebagai individu. Komputer, kecerdasan buatan, robotik, Internet of Thing (IoT) bisa secara perlahan tanpa disadari akan semakin menggeser peran manusia dalam dunia kerja (Utomo, 2019).

Sektor-sektor pekerjaan yang bersifat repetitif sudah pasti akan digantikan oleh mesin-mesin yang terintegrasi dengan sistem otomasi, kecerdasan buatan, dan Internet of Thing. Perubahan cepat inilah yang harus menjadi perhatian pustakawan, persiapan diri seorang pustakawan menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi kondisi seperti saat ini.

Seperti diketahui seorang pustakawan di zaman ini diharuskan memiliki pengetahuan terkait dengan teknologi informasi. Dalam tulisannya (Rahmawati, 2019) menyimpulkan bahwa pustakawan harus dapat meningkatkan kompetensi, baik dasar, inti, maupun khusus sebagaimana telah tercantum dalam SKKNI dan kompetensi profesional serta individu dari pustakawan itu sendiri.

Ditambahkan juga pustakawan harus dapat survive di tengah arus perkembangan teknologi dan informasi sehingga dapat menjalankan peranannya sebagai agen diseminasi informasi atau bahkan lebih besar lagi, pustakawan dapat turut mewujudkan masyarakat berpengetahuan, perpustakaan berbasis inklusi sosial.

 

Dapat Menjadi Manajer

Definisi tentang pustakawan yang diambil dari tulisan International Encyclopedia of Information and Library Science menyebutkannya dalam artian tradisional dan masa kini. Dalam arti tradisional, pustakawan adalah kurator koleksi buku dan materi informasi lainnya, menata akses pemakai pada koleksi tersebut dengan berbagai syarat.

Dalam arti modern, pustakawan adalah manajer dan mediator akses informasi untuk kelompok pemakai berbagai jenis, awalnya dimulai dari koleksi perpustakaan kemudian meluas kesumber lain yang terdapat di dunia (Azmar, 2018).

Sedangkan menurut (Naibaho, 2018) Pustakawan adalah salah satu kelompok profesi yang memiliki andil dalam memastikan tercapainya tujuan pendidikan. Khusus di perguruan tinggi, peran pustakawan ini sangat strategis, dimana kebutuhan literatur yang mendukung pelaksanaan kurikulum sangat tergantung pada pustakawan.

Dari ketiga pengertian di atas disimpulkan bahwa pustakawan dapat menjadi kurator buku, menjadi manajer, mediator. Sejalan dengan itu pustakawan memastikan tercapainya tujuan pendidikan. Untuk memastikan terwujud hal tersebut maka peran pustakawan dalam menguasai teknologi harus dapat memberikan manfaat bagi penggunanya.

Manfaat teknologi dan kecepatan informasi saat ini menuntut perpustakaan dapat menyediakan informasi yang cepat kepada pengguna. Oleh karena kebutuhan pengguna yang cepat maka diperlukan pustakawan yang dapat menunjukkan kinerj terbaik dengan berkerja cepat dan efisien sehingga pemustaka dapat terlayani dengan baik.

Kecepatan dalam memperoleh informasi, ditengah kemajuan teknologi informasi merupakan satu tuntutan dan tolok ukur kualitas layanan perpustakaan di era Revolusi Industri 4.0 (Aini & Istiana, 2018).

Keberadaan revolusi industri 4.0 telah mempengaruhi segala sektor kehidupan termasuk di dalamnya institusi/lembaga penyedia jasa informasi yang tidak lain adalah perpustakaan (Rodin, 2020). Perpustakaan dengan segala keterbatasannya harus berinovasi agar dapat mencari peluang yang tersembunyi dibalik perkembangan teknologi.

Inovasi perpustakaan dalam mengemas teknologi yang mudah dan ramah terhadap pengguna adalah hal yang sangat diperlukan di saat ini. Banyak inovasi perpustakaan yang lahir dari keterbatasan dan saat ini menjadi kemudahan perpustakaan dalam menyampaikan informasi kepada pengguna.

Inovasi yang muncul adalah semata-mata untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan dimana ide kreatif teknologi dapat memperbaharui, menyederhanakan maupun menciptakan terobosan, sehingga memiliki nilai baik dari segi kualitas maupun kuantitas layanan perpustakaan (Muharam, 2019).

Perbaikan teknologi dari hulu ke hilir terkait perpustakaan memiliki dampak yang baik bagi pustakawan selaku pengelola perpustakaan. Teknologi yang baik akan menghasilkan tata kelola yang baik dan tata kelola yang baik akan mewujudkan perpustakaan dan pustakawan yang baik pula.

Penulis: 
Oleh: Jan Frist Pagendo Purba, UPT Perpustakaan UBB
Sumber: 
DKPUS Babel

Artikel

31/12/2024 | Darma, S.I.Pust, Pustakawan Universitas Bangka Belitung
30/12/2024 | Darma, S.I.Pust, Pustakawan Universitas Bangka Belitung
29/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
21/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
13/12/2023 | DKPUS Prov. Kep. Babel
05/04/2019 | Runi Alcitra amalia
58,804 kali dilihat
05/12/2022 | Riyad, Pustakawan DKPUS Prov. Kep. Babel
30,072 kali dilihat
03/10/2019 | Runi Alcitra Amalia
20,518 kali dilihat

ArtikelPer Kategori