PANGKALPINANG – Undangan diskusi dalam rangka membahas pemanfaatan Gedung Layanan Perpustakaan (GLP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang baru, di Komplek Terpadu Perkantoran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel, oleh Kepala DKPUS Babel Rakhmadi terhadap sejumlah Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Sosial (Orsos) di Babel, mendapatkan respon yang sangat positif.
Para pimpinan Ormas maupun Orsos di Babel pada Rabu (24/1/2024) sore itu, menyatakan siap menggunakan GLP Babel untuk beraneka macam kegiatan berkenaan dengan literasi.
Amin Hoiri, Pimpinan Baznas Babel yang hadir memberikan apresiasi dan berterima kasih karena telah diundang ke GLP Babel untuk berdiskusi terkait pemanfaatan GLP Babel tersebut.
Dikatakan Amin, Baznas Babel memang memiliki banyak program yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini. Sementara Baznas masih keterbatasan dengan tempat untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
“Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan Baznas adalah akan untuk mengundang para pengumpul zakat di OPD Lingkungan Pemprov Babel. Ini adalah satu kegiatan kami yang akan kami laksanakan di GLP Babel,” ungkap Amin Hoiri.
Mudah-mudahan, diharapkan pensiunan PNS Pemprov Babel itu, GLP Babel ke depan manfaatnya akan lebih baik lagi.
Sukma, Barisan Relawan Cinta Tanah Air (Baresta), yang juga dari Komunitas Literasi Babel mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kepala DKPUS Babel ini, yang mengajak Ormas, Orsos di Babel untuk bersama-sama memanfaatkan GLP ini.
Begitu pula dengan Komunitas Kampung Literasi Pangkalanbaru, Poni, menyampaikan terima kasih karena pihaknya telah diajak turut serta untuk bisa memanfaatkan GLP Babel.
Dihadapan Kepala DKPUS Babel Rakhmadi, Komunitas Kampung Literasi Pangkalanbaru, siap untuk menggunakan GLP Babel untuk kegiatan-kegiatan literasi mereka, termasuk organisasi lainnya yang ada di Bangka Tengah.
Tak ketinggal dengan Desri Susilawani, Ketua Kampung Dongeng Babel sekaligus dari Komunitas Sastra Babel menyambut positif sekaligus berterima kasih kepada Kepala DKPUS Babel yang telah membuka pintu bagi mereka untuk ikut memanfaatkan secara maksimal penggunaan GLP Babel.
“Sebagai pendongeng, kami sudah merasakan nikmatnya difasilitasi di GLP ini, karena ruangnya sangat refresentatif. Ke depan, kami memang sangat membutuhkan sinergi dan keberadaan GLP ini, karena banyak kegiatan yang akan kami laksanakan,” ucapnya.
Kepala DKPUS Babel Rakhmadi didampingi Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DKPUS Babel, Abu Hapas, Kabid Pelestarian Koleksi Nasional dan Pelestarian Naskah Kuno, Mirdayati, serta sejumlah Pustakawan DKPUS Babel mengaku sangat senang dengan sambutan Ormas untuk bisa bersama-sama memanfaatkan GLP Babel untuk kegiatan literasi.
“Saya harapkan GLP setiap bulan ada kegiatan, misal bedah buku, diskusi, pertemuan atau kajian Majelis Taklim, kegiatan Kepemudaan, termasuk kalau mau ada kegiatan atau lomba standup comedy, silakan pakai GLP ini,” kata Rakhmadi.
Menurut Rakhmadi, Gedung Layanan Perpustakaan yang dibangun dari uang rakyat ini, memang diperuntukkan penggunaannya bagi rakyat juga.
“Alhamdulillah kita disini punya visi yang sama tentang literasi. Harapan saya, generasi Babel ke depan adalah generasi yang cerdas,” ucapnya.
Untuk itu, DKPUS Babel, ke depan, kata Rakhmadi, akan terus berbenah dengan menambah kelengkapan sarpras penunjang peningkatan literasi yang ada di GLP Babel.
Silakan, kata Rakhmasi, masing-masing Ormas dan Orsos mengajukan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan di GLP tahun ini.
Dalam waktu yang sama, juga dipaparkan fasilitas yang dimiliki GLP Babel, diantaranya ada sejumlah ruangan yang bisa digunakan untuk diskusi atau pertemuan, diantaranya kapasitas 35-45 orang, 50 orang di lantai 3.
Di lantai 3 juga bisa digunakan untuk pengunjung yang menggunakan laptop, dengan meja khusus yang telah disediakan. Fasilitas tersedia di lantai 3 juga ada infokus, soundsistem, ruang mini teater dilengkapi layer monitor selebar 2x4 meter dengan kapasitas 40 orang, full ac.
Untuk di lantai 2 lebih spesifik adalah ruang baca, ada balkon, ruang khusus pemustaka yang menggunakan komputer kapasitas 20 orang. Lantai 1, ada ruang informasi, ruang baca anak, dan ruang bermain khusus anak.
- 13 reads